SUNTIK JERAWAT
16 Juli 2017Suntik Jerawat
Sudah amat sering kita dengar iklan2 yang menawarkan suntik jerawat. Apa memang perlu? Apa benar suntik jerawat itu ampuh? Adakah bahayanya?
Sewaktu saya dulu masih bertugas di Puskemas banyak sekali cerita lucu yg tak terlupakan. Puskemas saya dulu berlokasi di utara Sangeh Bali yg banyak kera nya itu. Namanya kecamatan Petang di Kabupaten Badung Bali. Termasuk terpencil tapi masih terjangkau jalan aspal. Tapi sebagian besar desa2 di sana masih belum beraspal. Sering kami harus berjalan kaki untuk pusling (puskesmas keliling). Sebagian besar penduduk nya adalah petani. Jadi status ekonomi dan pendidikannya belum bagus.
Tapi kesadaran utk berobat ke puskesmas sudah lumayan baik. Sejam sebelum puskesmas buka sudah banyak pasien antri. Biasanya mereka berobat sebelum ke sawah. Rata2 usia mereka di bawah 60 tahun. Menjelang siang yg datang rata2 usianya lebih lanjut. Di sana masih sering penduduk yg kurang mampu membawa buah atau sayuran sebagai ganti biaya berobat.
Satu hal yg cukup lucu adalah tiap kali berobat mereka tak mau bila cuma diberi obat minum saja. Hampir 90 persen minta disuntik pula. Meskipun sudah saya jelaskan itu tidak perlu. Tapi mereka memaksa. Bahkan bila mereka sakitnya berat harus dua kali suntik!
Agar mereka puas biasanya saya suntik dengan vitamin. Suntikan vitamin ini cukup membuat nyeri pantat. Biasanya setelah disuntik mereka jalan pulang sambil terpincang-pincang menahan sakit. Dari jendela praktek saya bisa melihat barisan panjang yg jalan terpincang-pincang meninggalkan puskesmas. Raut wajah meringis kesakitan sambil satu tangan memegang pantat yg baru disuntik. Suatu pemandangan yg menggelikan.
Mirip dengan suntik jerawat. Suntikan ini bukan penanganan jerawat biasa. Suntikan jerawat hanya dilakukan pada jerawat yg mengalami komplikasi. Umumnya diberikan pada jerawat tipe nodulokistik yg ukurannya besar. Orang awam biasanya menamakannya jerawat batu. Jadi pada jerawat ringan tak boleh disuntik. Sesungguhnya ini termasuk tindakan pembedahan (surgery).
Jadi tindakan ini tidak dilakukan pada semua jenis jerawat. Bahkan ada yg tak boleh disuntik. Penyuntikan ada waktunya. Tergantung parah ringannya. Juga tergantung waktu. Makanya tak boleh sembarangan. Tehnik menyuntiknya tidak gampang. Ujung jarum suntik harus tepat masuk di tengah2. Tak boleh meleset karena nanti bisa salah tempat masuknya obat. Obat tak boleh disuntikkan di tempat lain karena akan terjadi efek samping yg bisa fatal. Apalagi bila sampai masuk ke dalam sirkulasi pembuluh darah.
Jadi sebenarnya tindakan ini amat berbahaya. Hanya dokter spesialis kulit yg memiliki kompetensi untuk melakukannya. Bahaya akibat salah suntuk jauh lebih berbahaya dari pada Laser jerawat. Karena laser itu cuma sinar saja yang masuk ke dalam kulit. Sedangkan suntik ada jarum dan obat suntik yg menembus kulit.
Saya harap setelah membaca tulisan ini para penderita jerawat jangan amat mudah menerima tawaran suntik jerawat. Apalagi bila dokternya bukan dokter spesialis kulit. Di Indonesia yg pengawasannya masih amat lemah sebaiknya pasien benar2 ekstra hati2 dalam berobat. Jangan tergiur dengan umpan harga murah atau gratis sekalipun. Selalu diingat wajah adalah aset utama dalam hidup. Bila wajah tambah rusak nanti justru tambah depresi.
Baca juga
STOP DOKTER HOAX!
KOSMETIK HOAX